Senin, 03 Oktober 2011

Teori Negara


Tulisan dibuat untuk menelaah dan mengkritik bagaimana wacana teori di negara kapitalis.Dimana tulisan ini mengkitik sumber-sumber dari teori yang berkembang di negara kapitalis murni.Dan untuk mengulasnya dibantu dengan pendekatan teori Marxist. Di dalamnya Marx memberikan dasar konseptual untuk analisis sosial ekonomi masyarakat kapitalis, Lenin memberikan panduan untuk analisis politik, dan Gramsci memasok peralatan konseptual untuk analisis budaya dan ideologi masyarakat kapitalis.
Teori Instrumental suatu Negara
            Teori instrumental menunjukkan bagaimana kelas karakter suatu negara ditentukan oleh kondisi siapa yang mengontrolnya.Menilik dari pendekatan teori tersebut,negara mendapat kelengkapannya melalui peraturan dalam kelas.Meskipun tidak cukup mewakili ideologi yang dibawa namun penting bagi negara kapitalis intuk mengontrol sumber kekayaan negara secara langsung.Teori monopoli kapitalisme negara menjadi kontrol instrumental terpenting.Berdasarkan pendekatan tersebut,persaingan para kapitalis diarahkan kepada pemusatan dan pengkonsentrasian kapital untuk membangun monopoli kapital.Selanjutnya,monopoli kapital akan menjadi monopoli kapital negara dan melebur bersama.Akan tetapi,konsep dari kelengkapan instrumental dari negara tidak bisa memuaskan dalam menjelaskan lingkungan kelas dalam negara.Teori tersebut telah dikritisi pada lingkungan empiris dan konseptualisasinya.Pertama,teori itu tidak sesuai dalam menggambarkan kepentingan umum dari kapital,negara harus bersedia untuk menggambarkan akan kepentingan khusus dari kapitalis.Hal itu berarti negara harus memiliki kemandirian dari kontrol langsung kapitalis daripada anjuran pendekatannya.
                        Kedua,sejak ada perdebatan antara ketertarikan secara umum dari kapitalis dan kapitalitu secara umum.Sejak kapitalis mampu bergerak menyebar ke seluruh dunia,fungsi instrumental dari negara khusus menjadi tidak kuat.Yang ketiga dan sangatlah penting,fungsi kekuatan negara tidak bisa menjadi sangat serius dideterminasi oleh latar belakang kelas dan afiliaspara elite Negara.Teori instrumental juga bisa dikritik pada lingkungan empririsnya.Pertama,terdapat variasi luas didalam dan menujukkan tidak adanya kesatuan bahan yang mengikutinya.Kedua,terdapat korelasi rendah antara kelas asli dan afiliasi pada satu komando dan menunjukkan isu spesifik politik dari kepentingan pada kapital di lain sisi.
            Ketiga,ini secara empirikal benar jika para borjuis negara mempunyai isu politik berpengaruh.Termasuk pro reformasi buruh,yang tidak selalu memiliki pendekatan dalam kapital,dan ini menujukkan jika negara tidak bisa menjadi alat dari kapital.
Teori Struktural suatu Negara
Pada teori structural,karakter kelas negara dipaparkan tidak dalam keadaan siapa yang mengontrol negara sebagai teori instrumental tetapi dalam keadaan pemaksaan kepada tindakan negara yang ditentukan oleh struktur kelas kapital.Tindakan negara,omongan jalanan bisa menjadi ekonomi maupun politik.Sehingga teori struktural bisa menjadi dua macam: strukturalisme ekonomi,dan strukturalisme politik.
            Strukturalisme Politik
            Pendekatan yang mengemukakan fakta jika pemisahan negara dari masyarakat(khususnya dari hubungan ekonomi)ada lewat kebaikan lingkungan dari struktur kapital.Yang menjadi poin adalah tentang bagaimana pembedaan fungsi negara untuk kelas berbeda.Dengan memperhatikan kelas yang mendominasi,fungsinya menjadi untuk mencegah organisasi politik mereka.Negara memberi ketertarikan ekonomi dari kepastian jaminan kelas yang berkuasa yang mungkin bisa saja berlawanan pada keadaan singkat ketertarikan ekonomi dari kelas dominan.Namun terdapat beberapa problem dalam pendekatan ini,yakni dimana kapital membutuhkan sesuatu untuk mempertahankan keutuhan dari formasi sosial.dan khususnya bagian berbeda dari elite,tak ada penekanan pada fungsi ekonomi,serta tidak adanya jawaban tepat untuk menjelaskan kenapa harus relatif negara otonom yang menjalankan fungsi tersebut,yakni mengatur kelas yang memerintah dan tidak mengatur kelas yang dominan.
            Strukturalisme Ekonomi
            Berdasarkan pendekatan ini,sejak negara keluar dari wilayah aktivitas produksi,maka secara struktural menjadi terdesak untuk bergantung pada elite demi mempertahankan diri.Sehingga,negara harus membuat kondisi untuk akumulasi dan keuntungan kapital yang bisa menekan krisis ekonomi dan kerugian yang mempengaruhi banyaknya pendapatan.Pendekatan ini juga mengkritik pendekatan strukturalisme politik,tentang apa yang dibutuhkan,batasannya serta bagaimana fungsi negara.Kebutuhan dari negara,sebagai institusi terpisah berasal dari lingkup hubungan diantara kapitalis.Siapa yang melihat kapitalisme hanya sebagai sebuah sistem ekonomi,menggambarkan negara sebagai kapitalisme kolektif yang ideal yang mengembangkan ketertarikan umum dari kapital.Kapitalisme gagal untuk memastikan reproduksi kondisi untuk mempertahankan eksistensinya untuk dua alasan.
            Pertama,kapitalis bersaing dengan yang lainnya untuk mengejar klebihan nilai yang tidak akan menghasilkan kondisi pasti dalam produksi termasuk kekuatan buruh karena beberapa produksi tidak menguntungkan.Kedua,produksi kapitalis dikendaikan oleh kompetisi untuk pelembagaan maksimum dari kapital,mungkin terancam eksistensi masyarakat keseluruhan.Semenjak kapital tidak bisa lagi menghasilkan keadaan dari reproduksinya sendiri untuk alasan tersebut,negara menerapkan empat ”fungsi” untuk mengamankan kapitalisme,yaitu: penyediaan kondisi umum material,pembentukan dan penggaransian hubungan legal umum,regulasi hubungan kapital dan buruh,dan perlindungan eksistensi dan eskspansi dari kapital nasional dalam perdagangan dunia.Pendekatan ini juga mengkritisi teori monopoli kapitalime negara yang mengancam negara dan kapital dilebur bersama.
            Kebaikan dari pendekatan ini adalah struktur umumnya memiliki banyak hal untuk direkomendasikan,seperti pembicaraan mengenai: Bagaimana otonomi relatif negara melindungi kepentingan kelas dominan ,kebutuhan fungsional seperti negara,dan paksaan yang berada dalam kekuasaan banyak partai atau birokrasi negara mesti bertindak.Namun,juga terdapat banyak kritikan yang menghampiri pendekatan ini,yaitu yang paling penting adalah jika strukturalis cenderung lebih menitikberatkan kepada perwakilan,tidak hanya perwakilan dari kelas yang berkuasa,namun juga dari aktor negara.

Pendekatan Perjuangan Kelas
            Hubungan antara negara dan perjuangan kelas terlihat dari banyak jalan berbeda,yang terdiri dari tiga pendekatan penting.Pertama,pendekatan politik yang mana kepentingan politik dalam perjuangan kelas dalam negara lebih ditekankan.Kedua,pendekatan ekonomi yang menyetujui hubungan antara akumulasi dan perjuangan kelas.Dan yang ketiga,pendekatan perjuangan kelas struktural yang memperhitungakan hubungan antara perjuangan kelas pada satu tangan,dan struktur negara dan ekonomi pada tangan lain.
           
Pendekatan Politik
            Di sini peran negara ditentukan oleh perubahan keseimbangan dari kekuatan kelas.Kelas dianggap sebagai kelas sendiri teritama dalam wilayah ekonomi.Perubahan keseimbangan dari kekuatan kelas dianggap dalam pemaksaan pembatasan oleh hukum akumulasi.Kepentingan kelas diasumsikan akan ditransformasikan kapada pengkorespodenan hasil politik dari negara netral dalam penampilan yang tidak menyimpang dan jalan otomatis.Poin penting dari teori perjuangan kelas yang dikemukakan Poulantzas adalah pertama,kebijakan negara mempunyai karakter yang berlawanan.Dan cabang dari tindakan bertentangan yang berbeda kelas dan fraksi,melalui pesensi spesifik mereka dalam negara,mengatur untuk bisa diintegrasikan kepada kebijakan negara.Perjuangan kelas yang melebihi kebijakan negara akan mengakibatkan hal itu menjadi peralihan ”pengkelasan” di dalam kebijakan negara merefleksikan perjuangan kelas.Namun ada kritik yang mengatakan jika objek dari pengerjaan perjuangan kelas tidak mempertimbangkan antara pelaksana yang pro atau pun yang anti,namun dipertimbangkan secara berbeda-beda dalam tingkatan tertentu dalam bias kelas.
            Pendekatan Ekonomi
            Ada dua pendekatan dalam menjelaskan hubungan antara perjuangan kelas dan negara tidak tanpa adanya masalah.Pertama,mengkritik Poulantzas yang dalam pendekatan politiknya tidak mempunyai konsep dari kapital secara umum dan independen dalam negara kerena kapital khususnya tidak bisa konsisten independen dari kapital pada umumnya atau dari relasi kelas eksploitatif antara kapiltalis dan pekerja.Kapital secara keseluruhan dari Poulantzas hanya eksis secara politik,hanya menjelaskan negara yang mengorganisir bagian berbeda dari kapital secara keseluruhan.Kedua,untuk strukturalis,perjuangan kelas dibatasi dengan batas yang dibatasi oleh struktur negara,sebagai jika kebenaran dari eksistensi negara sebagai institusi terpisah dari ekonomi,tidak kurang menyerang.
            Pendekatan Struktural-Pembagian Kelas
            Perjuangan negara dan kapital serta pemisahan politik dari ekonomi dipoercayakan kepada pendapatan perjuangan kelas.Sejak negara dalam hubungan kapitalis,kisah pembangunan negara telah mengakar dalam kisah pembangunan kapitalis.Hal demikian tidak dilakukan semata untuk ”mengoriginalkan” negara,tapi juga melanjutkan produksi kembali sebagai pemisahan dari ekonomi yang bergantung pada perjuangan kelas.Jika perjuangan kelas yang dominan menentang eksploitasi ekonomi,maka perjuangan tersebut juga ditujukan menentang negara yang mempertahankan hak kepemilikan.
Salah satu poin penting dari kesemuanya adalah ononomi relatif negara dari ekonomi tidak secara otomatis berproduksi kembali.
Pendekatan Pemusatan Negara
            Negara sebagai institusi resmi,independent terhadap masyarakat.demi efisiensi,pera pengatur negara mempunyai kepentingan sendiri dalam menginisiasi tindakan negara.Wilayah teritorial pemusatan negara adalah tidak seperti kelompok atau aktor dalam masyarakat sipil,sumber-sumber negara mempunyai otoritas diluar pemusatan negara,namun berhenti pada batasan lingkaran teritorial.Negara bisa melakukan hal yang pasti,yang tidak bisa dilakukan oleh kelompok lain dan oleh sebab itu mempunyai kekuatan otonomi.
            Teori Negara(Pengembangan Pemusatan Gagasan)
            Pertama,terdapat pengembangan pertemuan  antara instrumentalisme dengan strukturalisme.Kelas membutuhkan otonomi relatif negara untuk mengatur keinginan publik.dan hal ini secara otomatis menjadi ajakan bagi negara untuk menyusun kompromi dengan kelas dominan dan untuk mengintervensi pertentangan kondisi yang lama dari kepentingan ekonomi kelas dominan.Kedua,perbedaan jarak antara strukturalis dan perjuangan kelas menjadi menyempit.Kelas dominan diprentasikan dengan negara sebagai pusat,sedangkan negara sebagai pusat juga menjadi wadah dari kelas dominan untuk mendapatkan peran.Selain itu juga terdapat konvergensi darurat antara masyarakat sentris dengan teori pemusatan negara.Sehingga keduanya meu tidak mau akan disatukan menjadi sebuah pendekatan yang saling melengkapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar